Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Nabi Dan Rasul Menurut Islam, Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan Rasul dengan Nabi?


Rasul adalah: 

"Manusia, laki-laki, merdeka (bukan budak), yang diwahyukan kepadannya hukum Syara' untuk diamalkan serta disampaikan (kepada umatnya).

Nabi adalah:

"Manusia, laki-laki, merdeka (bukan budak), yang diwahyukan kepadanya hukum Syara' untuk diamalkan sendiri.

Rasul Rasul Allah:

Beriman kepada Rasul-rasulnya adalah termasuk rukun iman yang ke 4, berdasarkan Hadist dari riwayat Umar bin Al-Khattab sebelumnya yang wajib kita imani, serta mempercayai bahwa Allah swt telah mengutus Rasul-rasulnya untuk mengemban risalah agama dan membimbing umatnya ke jalan yang benar dan yang diridhai Allah swt.

Sebagaimana Firman Allah swt dalam (Qs. Al-Anbiyaa: 7)
"Kami telah mengutus Rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa laki-laki yang kami berikan Wahyu kepada mereka.....(Qs. Al-Anbiyaa: 7).

Sifat-sifat Rasul:

Adapu sifat-sifat Rasul yang wajib kita ketahui adalah sebagai berikut:
a. Yang Wajib (mesti) ada bagi Rasul..... 4 Sifat
b. Yang Mustahil bagi Rasul               .....4 Sifat
c. Yang Jaiz bagi Rasul                       .....1 Sifat
                 
            Dan semuanya ...........................  9 Sifat

Sifat Wajib Dan Mustahil Bagi Rasul:

Adapun Sifat-sifat yang wajib bagi Rasul adalah

1. Shiddiq
Maknanya: Benar/jujur.
Mustahil: Berdusta (Mustahil Rasul itu berdusta).

Sebagaimana hal nya nabi kita Muhammad saw sejak kecil beliau memiliki sifat Shiddiq, yakni benar/jujur. Bahkan dikalangan kaum musyrik Mekkah pun beliau terkenal dengan kejujuran/kebenarannya, karena didalam kehidupannya sehari-hari beliau tidak pernah ditemukan berdusta.

Dalil menurut Naqly (Nash).
Allah berfirman:

"Dan tiadalah yang diucapkannya itu menuruti kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tidak lain hanyalah Wahyu yang diwahyukan (kepadanya). (Qs. An-Najm: 3-4).

Dalil menurut Aqly (Akal).

Jika sekiranya Rasul itu seorang pendusta, berati ajarannya pun tentu ada yang menyimpang dari yang sebenarnya.

Dan kalau ajaran-ajarannya ada yang menyimpang ketentuan Allah, tentulah agama ini pun menjadi rusak, keimanan umat pun ikut rusak, akibatnya beribadah menjadi kacau, dan akhirnya mendapat murka dari Allah swt.

2. Amanah
Maknanya : Terpecaya.
Mustahil: Khianat (Mustahil Rasul itu khianat).

Rasul-rasul Allah itu adalah sangat terpecaya, dan tidak akan mengkhianati umatnya, khususnya dalam penyamapaian risalah kerasulannya.

Seperti nabi kita Muhammad saw sejak kecil beliau telah mendapat gelar dari masyarakat, yaitu Al-Amin, karena beliau adalah orang yang dilindungi oleh Allah dari segala macam perbuatan dosa (Ma'shum).

Dalil menurut Naqly (Nash).
Allah berfirman:

"Sesungguhnya aku adalah seorang Rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu. (Qs. Asy-Syu'araa: 107).

Dalil menurut Aqly (Akal).

Kalau sekiranya Rasul-rasul Allah itu berkhianat, maka umatnya akan berontak dan menjauhkan diri dari Rasulnya, dan akibatnya umat itu pun tidak terkendali dan masing-masing jalan sendiri, karena tidak mau lagi menerima risalah kerasulannya.

3. Tabligh
Maknanya: Menyampaikan.
Mustahil: Rasul itu menyembunyikan.

Rasul-rasul Allah itu adalah utusan yang terpecaya, dan merupakan pilihan Allah swt untuk membawa risalah agama, yang akan disampaikan kepada umatnya, serta membimbingnya sesuai dengan apa yang telah diwahyukan kepadanya.

Dalil menurut Naqly (Nash).
Allah berfirman:

"Hai Rasul! Sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu... (Qs. Al-Maidah: 67).

Dalil menurut Aqly (Akal).
Kalau sekiranya Rasul-rasul Allah itu menyembunyikan atau tidak menyampaikan sebahagian dari risalah yang diterimannya, tentulah agama ini tidak sempurna.

Dan apabila agama ini tidak sempurna, maka iman umat pun tidak sempurna, yang akibatnya umat akan beriman kepada Allah dan Rasul-rasulnya hanya sebahagian-sebahagian saja.

4. Fathanah
Maknanya: Cerdas
Mustahil: Bodoh/dungu (Mustahil Rasul itu Bodoh/Dungu).

Rasul-rasul Allah itu adalah orang-orang yang cerdas lagi bijaksana, dan merupakan manusia pilihan Allah swt. Sebagaimana halnya Nabi kita Muhammad saw sekalipun beliau Nabi yang ummi, namun keummiannya itu tidaklah mengurangi harkat dan martabatnya sebagai Rasul Allah.

Dalil menurut Naqly (Nash).
Allah berfirman:

"Serulah (manusia) itu kepada jalan Tuhanmu dengan bijaksana dan pengajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik... (Qs. An-Nahl: 125).

Dalil menurut Aqly (Akal).

Kalau sekirannya Rasul-rasul Allah itu orang-orang bodoh/dungu, tentulah mereka akan diatur oleh umatnya, dan tentulah tidak akan mampun menjawab pertanyaan umatnya, akibatnya kerasulannya pun diragukan umatnya, sedangkan Allah swt tidaklah keliru memilih rasul-rasulnya.

Sifat Jaiz:

Adapun sifat Jaiz bagi Rasul-rasul Allah itu adalah (I'raadul basyariyah (Berprilaku atau bersifat sebagai manusia). 
Rasul-rasul itu adalah manusia, maka mereka pun berprilaku layaknya sebagai manusia, seperti: "Makan, minum, lapar, haus, sakit, kepanasan, kedinginan, mati, beristeri, dan sebagainya.

Allah swt berfirman:

"Dan kami tidak mengutus Rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.... (Qs. Al-Furqan: 20)

Posting Komentar untuk "Perbedaan Nabi Dan Rasul Menurut Islam, Berikut Penjelasannya"