Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bagaimana Cara Khusyuk Dalam Sholat? Lalu Apa Keutamaan Khusyuk Dalam Ibadah Sholat

Menurut Imam Ibnu Qayyim, khusyuk adalah tegaknya hati di hadapan Allah dengan segala ketundukan dan kerendahan. Inilah salah satu konsekuensi khusyuk Apabila seorang hamba ditentang atau ditolak, ia akan menerimanya dengan sepenuh hati dan tunduk. Dan Imam Ibnul Qayyim juga berkata, bahwa para ulama bersepakat tempat khusyuk adalah dalam hati, dan hasilnya timbul pada anggota tubuh dan itu merupakan manifestasinya. 

Khusyuk Dalam Shalat

Khusyu bukan diartikan dengan fokus, khusyu adalah keadaan tenteram dan ketenangan dalam jiwa yang hadir lewat mekanisme ibadah setealah kita berusaha untuk merendahkan diri dan menghinakan keadaan kita dihadapan Allah swt dalam proses yang disebut ibadah Shalat. 

Mengapa kita harus mendapatkan khusyu dalam sholat? Tertera Dalam Qs. Al-Mu’minun ayat 1 – 2 Allah berfirman: 

“Sungguh beruntung orang orang yang beriman., (Yaitu) orang yang khusyuk dalam sholatnya.” (Qs. Al-Mu’minun ayat 1 – 2).

Orang orang yang imannya sejati itu, sudah melekat pada dirinya, maka Allah menjamin dia akan mendapatkan kebahagian yang sejati, sukses dan bahagia. Dalam tafsir Al-Quran surah Al-Mu’minun ayat 1 Allah telah memberikan jaminan sekaligus kepastian yang tegas. Orang yang beriman itu, jika imannya benar dan sejati, melekat menjadi identitas dalam kehidupannya, pasti ia menggemggam yang namanya falah. Apapun yang ia kerjakan pasti sukses dengan batas kesuksesan yang diridhoi oleh Allah sesuai dengan maslahat hidupnya. Sederhananya kunci mendapatkan falah ini bukan kerja keras (keduniwian), bukan ilmu pengetahuan (yang perlu dikejar dengan strata tingkat yang tinggi), bukan dengan harta yang dikumpulkan, namun kunci pertamanya adalah tertera dalam ayat 2 Surat Al-Mu'minun yaitu "Orang yang khusyuk dalam sholatnya”. Ternyata kunci pertama mencapai falah untuk mendapatkan kesuksesan, kebahagiaan, dalam semua aktivitas kehidupan kita adalah Sholat. Ini merupakan jawaban pertama dari pertanyaan diatas, bahwasannya yang didapatkan seorang hamba ketika melakukan kekhusyuan dalam sholat maka Allah menjamin ia sukses bahagia dunia dan akhirat. Karena sholat khusyu itu selain menentukan kesuksesan dan kebahagian di dunia, sholat khusyu pun juga bisa dijadikan timbangan kebahagiaan dan sukses pertama dalam kehidupan di akhirat. 

Itulah mengapa saat didunia kewajiban sholat itu ditekankan, dikuatkan, dan diwajibkan, ternyata kewajiban yang sifatnya memaksa itu ditunjukkan agar kita bisa mendapatkan nikmat ini. Jika kita memahami filsafat fiqih mengapa suatu hukum diwajibkan? ternyata suatu hukum diwajibkan bukan karena ingin memberatkan kita, tetapi untuk menyempurnakan nikmat kita. Semua hamba tidak rukuk dan sujud pun, itu tidak akan menurunkan status Allah sebagai tuhan. Tapi kenapa ada hukum wajib? ternyata karena Rahman dan Ar-Rahiim-nya Allah memaksa kita, rahman Allah memaksa kita mendapat kebaagiaan dan sukses dunia, dan rahim Allah memaksa kita mendapatkan tempat termulia saat diakhirat. Dikarenakan sayangnya Allah pada hambanya. Itu yang menjadikan banyak firman dalam Al-Quran yang menjelaskan hikmah nya kenapa menjadi wajib, yakni karena untuk menyempurnakan nikmat. 

Dalam penjelasan lain, Allah menjelaskan dalam firman Qs Al-Maidah ayat 6 : “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.” 

Allah Swt tidak ingin memberikan beban kesulitan pada kalian dengan diturunkan syariat wudhu (pengantar pada khusyu nya sholat), tapi diturunkan syariat wudhu ini untuk bisa memberikan sifat kesucian dalam batin kalian, membersihkan terluar kalian, supaya mengantarkan kalian kepada kenikmatan dan kekhusyuan dalam shalat, jadi begitu kalian merasakan khusyuan dalam sholat itu seperti : taubatnya diterima, hatinya suci, keadaannya bersih, maka terasalah kesempurnaan nikmat itu yang dengan itu kalian menjadi lebih bersyukur kepada Allah Swt. Inilah bentuk korelasi antara khusyu dengan kebahagiaan. 

Lalu bagaimana meraih kekhusyuan dalam shalat tertera dalam dalam Qs-Albaqarah ayat 45 - 46 :

"Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya". (Qs-Albaqarah ayat 45 - 46).

Jika anda memiliki persoalan dalam kehidupan, maka mintalah solusinya kepada Allah Swt, ini sudah janji Allah dan disampaikan kepada kita, dan kita harus pegang dengan kuat. Yang kita lakukan adalah dengan cara sabar terlebih dahulu ini merupakan langkah pertama yang dilakukan hambanya ketika dilanda cobaan / musibah, menerima terlebih dahulu persoalan persoalan yang dihadapi, karena bukan hanya anda saja yang di uji orang lain pun, diuji. Maka sabarlah terlebih dahulu sehingga mengantarkanmu pada ketenangan. Setelah pikiran sudah tenang dan jernih maka mintalah solusi kepada Allah dengan shalat. Maka Shalat itu merupakan solutif, mintalah kepada Allah saat shalat dan berdoa lah kepadanya.

Posting Komentar untuk "Bagaimana Cara Khusyuk Dalam Sholat? Lalu Apa Keutamaan Khusyuk Dalam Ibadah Sholat"